Search in This Blog

Senin, 19 Agustus 2013

Dibalik Cover Album Muse – The Resistance


Baiklah para Muser atau calon Muser yang terhormat. Kali ini saya akan mencoba memaparkan informasi dan pesan-pesan dari album terbaru MUSE. Ya, Muse tahun kemarin kembali meluncurkan album baru. Dan seperti biasa, sebagai kelanjutan album-album sebelumnya, The Resistance tetap menyuarakan filosofi dan pandang Bellamy tentang dunia. Disini akan saya jelaskan maksud dibalik cover The Resistance.
Semenjak album pertama sampai sekarang, MUSE selalu membungkus karya-karya mereka dengan desain yang sederhana tapi unik dan menggelitik para penggemarnya untuk mereka-reka maksudnya.

Sampul album THE RESISTANCE yang masuk dalam daftar 10 besar Sampul Album Terbaik tahun 2009 ini didesain dengan bentuk mozaik lingkaran dengan bola dunia di tengahnya. Ada nuansa inter-galactic di dalamnya yang diwakili oleh latar belakang angkasa luar. Aroma apokaliptik tercium disini dengan adanya ilustrasi seseorang yang meniti jalan (pencerahan?). Dan jangan lupakan kumpulan heksagon (segi enam) yang menyusun mozaik ini. Heksagon (yang kemudian berulang kali kita temukan pada beberapa CD Single album ini dan live show MUSE) adalah elemen penting yang menjadi fokus dalam pembahasan ini.

Heksagon adalah bentuk geometri yang cukup unik dan mendapat banyak perhatian di dalam studi keilmuan. Bentuk geometri ini adalah bentuk yang paling efisien dalam penggunaa ruang menurut para ahli konstruksi dan desain interior. Heksagon dibentuk oleh perpotongan 6 garis yang membentuk bintang bersegi enam (heksagram). Agan bisa liat, geometri apa yang diciptakan oleh Star of David (magen David) pada bendera Israel. Agan juga bakal nemuin heksagon dan heksagram menyatu dalam satu gambar.
     
Dari beberapa literatur yang saya baca, heksagon dan heksagram merupakan simbol yang sangat populer dalam sejarah peradaban manusia. Filosofinya yang dalam luas membuat kedua simbol ini sering muncul dalam banyak karya seni. Dan tak kalah penting, kedua simbol ini mendapat tempat tersendiri dalam tradisi mistisme banyak aliran kepercayaan di planet ini.
Di dalam tradisi okultisme dan esoterisme Barat, heksagram melambangkan bidang pengaruh planet dan perbintangan. (Itu sebabnya kita mendapati suasan inter-galactic di sampul ini seperti yang saya sebutkan di awal). Keduanya (heksagon dan heksagram) juga merupakan lambang keseimbangan (sama halnya dengan Yin-Yang) dan gabungan dari kekuatan yang saling melengkapi, yaitu energi kosmis feminin dan maskulin. Untuk yang terakhir ini ane jadi teringat ama interpretasi Albert Pike (salah satu pendiri ritus Ku Klux Klan dan Freemason) terhadap heksagram. Do’i bilang bahwa heksagram adalah elaborasi dari sifat-sifat feminin dan maskulin yang terdapat pada zat Tuhan, dimana sifat maskulin diwakili oleh segitiga yang menghadap ke bawah dan sifat maskulin diwakili oleh segitiga yang menghadap ke atas. Mungkin mungkin malah mengingatkan kita dengan The Da Vinci Code.
Sementara dalam tradisi mistisme Timur, simbol ini melambangkan chakra inti dan gabungan dari kesadaran (Shiva) dan energi (Shakti). Agan-agan yang punya minat dan pengetahuan tentang Yoga, Kundalini, dan semacamnya akan mengerti maksud ane. Pengetahuan tentang chakra dan energi adalah kunci bagi para spiritualis untuk membuka potensi diri untuk menjadi “manusia sempurna”. Konsep dasarnya adalah membuang sifat dan kekuatan jahat dari diri kita dan berusaha menyatu dengan alam semesta.
Disini saya menemukan hubungannya ama apa yang selama ini diperjuangin oleh Bellamy dan kawan-kawannya lewat karya-karya mereka selam ini. Seperti yang kita tahu, Muse secara konsisten membuka selubung tentang segelintir manusia yang biasa disebut sebagai Kelompok Elit yang sedang mengendalikan seisi dunia. Mereka (yang mereplikasi dirinya dalam kelompok-kelompok persaudaraan rahasia dan klub-klub eksklusif seperti Bilderberg Group, Trilateral Commission, Freemason, Illuminati, Bohemian Grove, dll) tengah menjalankan serangkaian agenda, yang jika Anda mau memahami, semua agenda itu sangatlah tidak berperikemanusiaan.
Kemudian di sampul album ini juga terdapat logo MUSE dan THE RESISTANCE. THE RESISTANCE diambil dari track ke-2 di album ini. Agan-agan ane yang disini pasti udah banyak yang tau kalo “Resistance” itu terinspirasi oleh novel “1984″ karya George Orwell. Isinya seputar pertarungan gengsi, kepentingan, dan ego politik yang terkonsentrasi pada kekuasaan dan pengendalian massa, yang juga dibumbui oleh roman cinta antara Winston dan Julia sebagai tokoh utama. (hmm, ane mencium aroma konspirasi disini).
Bellamy nunjukin paham kosmoplitisnya di lagu ini. Coba agan perhatiin lirik berikut:
Love is our Resistance.
They’ll keep us apart and they won’t stop breaking us down.
Hold me, Our lips must always be sealed.

The night has reached its end.
We can’t pretend.
We must run.
We must run,
It’s time to run.
Take us away from here!
Protect us from further harm!
Resistance!
Bellamy mencoba mengangkat dan menerjemahkan topic utama “1984″ ke dunia nyata dengan beberapa penyesuaian hingga kita mendapat gambaran universalnya dalam lagu ini sebagai berikut:
“Peradaban kita tengah mendapat ancaman bahaya. Bahaya yang sebenarnya adalah akumulasi dari pembiaran-pembiaran, sikap tidak peduli dan masa bodoh terhadap perubahan zaman. Kita membiarkan diri ini terkotak-kotak ke dalam kelas-kelas masyarakat. Kita membiarkan diri ini untuk terus berada di posisinyaman, hingga kemudian rasa nyaman itu berubah menjadi penjara pikiran. Kita telah lepas kendali dan menyerahkan kendali itu kepada segelintir orang. Dan umat manusia digiring untuk menghambakan diri kepada suatu sistem. INI ADALAH SEBUAH KEGILAAN MASSAL! Maka Muse berusaha menyadarkan kita dari kegilaan ini dengan menyuarakan sebuah perlawanan. Bukan sekedar perlawanan fisik, tapi lebih ke psikologis. Muse meneriakkan: CINTA ADALAH PERLAWANAN KITA! Inilah wujud dari protes yang damai. Ingat lirik “Unnatural Selection” (…I wanna push it beyond a peaceful protest. I want to speak in the language they will understand)”
Di album mereka yang kelima ini, Muse melalui frontman-nya –Bellamy – emang cenderung berpikir kosmopolitis, universal, dan mengedepankan aspek spiritual. Ini tidak terlepas dari perhatian dan simpatinya ama Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) >>> Dedication to a new age. Is this the end of destruction and rampage? Another chance to erase then repeat it again (Unnatural Selection)
Nah, apa itu New Age Movement? Gerakan Zaman Baru adalah gerakan spiritual yang diusung oleh spiritualis dan mistikus yang merupakan gabungan dari spiritualitas Timur, Buddhisme, Pantheisme, Hinduisme, Mistisisme, Orientalisme, dll, yang mengemukakan suatu filsafat yang berpusatkan kepada manusia. Tujuannya adalah mengembalikan umat manusia ke khittahnya sebagai makhluk yang beradab, cinta damai, dan menyatu dengan alam. Zaman Baru ditandai oleh kembali menggeliatnya minat manusia terhadap spiritualitas.
THE RESISTANCE adalah visi tentang sebuah dunia baru (perhatiin mozaik di sampul album yang menyerupai bola mata). Dunia baru yang dimaksud adalah dunia yang ramah dimana manusia saling menghargai satu sama lain. Dunia tempat kita memulai kembali peradaban ini dari awal. Dunia tempat kita menebus dosa-dosa masa lalu. Seperti yang dimaksud oleh Muse di dalam masterpiece album ini, yaitu Exogenesis.
Note:
Dom pernah make kaos yang bergambar 7 chakra. Doi pake tu baju untuk permbuatan video klip “Invincible”. Ini previewnya:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini terbebas dari yang namanya CAPTHA. Jadi berkomentarlah dengan baik dan gunakan kata-kata yang sopan. Jangan SPAM, SARA, ataupun PORN.