Search in This Blog

Senin, 02 Juli 2012

5 “Komunitas” Suporter Hooligan Paling Berbahaya di Inggris


Sepak bola juga bisa melahirkan faham rasis, pada pihak-pihak yang kebablasan dalam mendukung klub kebanggannya. Di tangan orang-orang seperti mereka, konsep hooligan dan rebelion menjadi landasan utama untuk menghalau infiltrasi tekanan dari rival seterunya. Alhasil, fanatisme ini bisa berujung pada kekacauan, pertengkaran bahkan pada tindak kriminal. Di Inggris, fans fanatik-nya dikenal dengan fans Hooligan. Karenanya tak heran, kedatangannya terkadang ditolak sejumlah negara yang menjadi tuan rumah perhelatan sepak bola. Berikut, 5 “komunitas” suporter sepak bola paling berbahaya di Inggris:

1. Millwall Bushwackers Birmingham City
Komunitas sepak bola hooligan yang terkenal di Inggris adalah Millwall Bushwackers. Namanya diambil dari nama ambushers Perang Sipil Amerika. Mereka bahkan memiliki senjata hasil improvisasi yang dinamai Brick Millwall, terbuat dari koran dan digunakan untuk menyerang fans rivalnya. Pada 1980-an, Bushwackers menimbulkan kekerasan serius selama pertandingan, dan bertanggung jawab atas beberapa kerusuhan terburuk dalam sepak bola Inggris. Pada tahun 2001 mereka juga terlibat kerusuhan dan menyerang komunitas lainnya Wolverhampton. Sementara 2002, mereka juga terlibat pertumpahan darah pada malam play-off Birmingham City, yang oleh pihak kepolisian dianggap sebagai kekerasan terburuk yang pernah mereka alami.


2. Birmingham Zulus Birmingham City
Di akhir 70-an, slogan terkenal “Zulu, Zulu!” di jalan-jalan Birmingham hanya bisa berarti satu hal: merusak dan berkelahi oleh mereka yang menyebut diri Warriors Zulu, fans fanatik dari Birmingham City FC. Dikenal karena memiliki anggota berbagai latar belakang etnis, massa fanatik ini adalah salah satu yang paling ditakuti era 80-an – dan mereka dianggap sebagai biang kerusuhan. Bentrokan dengan pendukung klub rival Aston Villa pada derby, dan Zulu yang dikenal keras mempertahankan wilayah mereka dari menyerang fans lainnya .Di antara banyak insiden Zulu telah memicu serangkaian kerusuhan di Cardiff pada tahun 2001 yang terlibat penghancuran sebuah pub, yang menyebabkan satu orang diserang dan sembilan lebih dibawa ke rumah sakit. Kemudian pada 2006, sekitar 200 penggemar Birmingham merobohkan pagar yang memisahkan mereka dari fans Stoke setelah pertandingan Piala FA. Setelah pertempuran pecah, polisipun ikut diserang yang dianggap sebagai  ”kekerasan ekstrim”.

3. Aston Villa Hardcore – Aston Villa FC
Yang terkenal lainnya dari supporter berbasis kota Birmingham, adalah Aston Villa Hardcore yang berafiliasi dengan klub Aston Villa atau dikenal sebagai The Villains. Hardcore memiliki reputasi sengit, yang dibentuk dari sebuah kerusuhan besar yang terkenal. The “Battle of Rocky Lane ” pada tahun 2002 menyaksikan beberapa kekacauan yang serius di daerah Aston setelah pertandingan antara Villa dan Birmingham City yang menyebabkan 15 penangkapan. Kemudian pada 2005, anggota komunitas, Steven Fowler, yang sudah dipenjara selama enam bulan dalam kerusuhan 2002, dijebloskan kembali ke penjara karena terlibat lagi kerusuhan  antara Aston Villa Hardcore dan Chelsea Headhunters di persimpangan King’s London pada  2004. Juga pada tahun 2004, beberapa supporter Villa terlibat dalam pertempuran dengan fans QPR diluar Villa Park dimana seorang pramugara meninggal.

4. Inter City Firm – West Ham United
Sekelompok hooligan yang aktif dari tahun 1970-an sampai tahun 1990, yang dikenal dengan Inter City yang dikenal fanatik membela klub asal London West Ham United. Dinamakan setelah mereka melakukan perjalanan kereta api selama pertandingan tandang, Inter City Firm memiliki ciri khas oleh kebiasaan mereka meninggalkan kartu pada korban rivalnya yang berhasil mereka serang  yang bertuliskan; membaca: “Congratulations, you’ve just met the ICF.” Banyak pula contoh perilaku ekstrim kekerasan mereka telah didokumentasikan, terhadap fans London lainnya seperti seperti Bushwackers Millwall.

5. 6.57 Crew – Portsmouth FC
Fans fanatik Liga Utama Inggris Portsmouth FC, yang dinamai jadwal keberangkatan kereta pukul 06:57 yang mereka gunakan menuju Station Waterloo London pada hari Sabtu, Crew 6.57 adalah salah komunitas fans besar selama tahun 1980, menyebabkan kekacauan di seluruh negeri. Pada tahun 2001, mereka bertempur dengan fans Kota Coventry pada pertandingan tandang, merobek kursi dan melemparkan merecon ke saingan mereka. Pada tahun 2004, 93 orang simpatisan fans ini ditangkap – termasuk anak laki-laki berusia 10 tahun yang menjadi anggota Hooligan sepak bola termuda di Inggris yang dihukum – atas kerusuhan massa sebelum dan setelah pertandingan melawan saingan Southampton, di mana polisi diserang dan toko-toko dijarah. Lebih dari seratus hooligan Portsmouth dilarang bepergian ke Piala Dunia 2006 di Jerman karena reputasi kekerasan yang mereka buat.

Tambahan:
The Red Army – Manchester United
Manchester United adalah salah satu klub sepakbola terbesar yang menyuguhkan permainan yang indah. Keberhasilan klub ini juga bertendensi pada lahirnya, fans fanatik mereka yang menamakan dirinya Tentara Merah atau The Red Army. Disinyalir fans ini juga, berkontribusi besar dalam permasalahan hooligan di Inggris. Pada pertengahan 70-an namanya menjadi identik dengan beberapa insiden yang menentukan dalam hooliganisme Inggris, terkenal pada tahun 1974-75 saat United telah terdegradasi dari  sepakbola Inggris untuk satu musim dan gerombolan preman melancarkan kekacauan di stadion dan di seluruh negeri.

Chelsea Headhunters – Chelsea
Dengan nama seperti layaknya pemburu kepala, Anda tahufans ini bisa dibilang sebagai geng preman serius. Terkait dan terkenal karena fanatismenya terhadap klub London Chelsea. Komtas fans ini terkenal karena rasisme memereka, dengan link ke kelompok kanan  seperti Front Nasional dan Combat paramiliter 18. Pada tahun 1999 kerusuhan yang ditimbulkannya pernah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa hingga mati.







1 komentar:

Blog ini terbebas dari yang namanya CAPTHA. Jadi berkomentarlah dengan baik dan gunakan kata-kata yang sopan. Jangan SPAM, SARA, ataupun PORN.