Search in This Blog

Kamis, 26 September 2013

Shehata: Siapapun yang mengenakan seragam Mesir harus taat beragama!



Para pemain Mesir bersujud di Piala Afrika 2010
Banyak cara berdakwah untuk mengajak umat Islam bersungguh-sungguh menjalankan ajaran agamanya. Hassan Shehata, mantan pelatih timnas Mesir, menemukan cara unik. Selain memiliki skill bagus, Shehata juga mempertimbangkan kesalehan pemain untuk direkrut ke timnas.

Pernyataan Shehata ini dipublikasikan oleh sebuah majalah Mesir, Januari 2010 lalu. Dengan 94 persen penduduk Mesir menganut agama Islam, kebijakan Shehata ini tidak menuai kontroversi.

Pernyataan Shehata yang dilansir surat kabar nasional Mesir ini menunjukkan bahwa fenomena percampuran antara olahraga dan agama makin meningkat di negara dengan penduduk Muslim sekitar 80 juta itu.



Rakyat Mesir saat ini sedang mengalami perkembangan positif dalam menunaikan ajaran Islam. Selama beberapa dekade terakhir, penganut agama Islam banyak memenuhi masjid untuk beribadah. Namun, toleransi terhadap kaum minoritas tetap terjaga dengan baik.

Sejak Shehata menangani timnas pada 2004, tim nasional sepak bola Mesir menjadi tim yang religius. Para pemain selalu merayakan gol atau kemenangan dengan berdoa maupun bersujud di lapangan. Berdoa sebelum bertanding adalah ritual yang biasa dilakukan para pemain.

Selama bertahun-tahun, para atlet Mesir telah menunjukkan kesalehan dan kerelijiusan mereka di depan penggemar dan media–berlutut dan sujud syukur setelah mencetak gol atau kemenangan, atau berdoa sebelum pertandingan memohon kepada Allah untuk membantu tim mereka.

Namun pernyataan Shehata yang ingin melibatkan agama dalam olahraga merupakan perkembangan baru. Ia menegaskan, keterampilan saja tidak akan menjamin siapa pun dapat masuk ke tim nasional.

“Saya tegas memastikan bahwa mereka yang mengenakan seragam Mesir haruslah bagus dalam hubungannya dengan Allah,” ucap Shehata.

Mohammed Zidan adalah salah seorang pemain yang disadarkan Shehata. Dalam pernyataannya, Shehata menyebutkan awalnya Zidan suka menyendiri dan tidak bergabung dengan yang lain.

“Saya meyakinkannya dia perlu dan pentingnya shalat. Sejak saat itu dia mengerjakan shalat,” katanya tentang striker yang pernah bermain di Bundesliga bersama Borussia Dortmund ini.

Shehata juga tak segan mencoret pemain bintang. Striker Ahmed Hossam Hussein Abdelhamid atau lebih dikenal dengan Mido dicoret hanya empat hari sejak bergabung dalam seleksi timnas. Mido dianggap kurang taat dalam menjalankan kewajibannya sebagai Muslim.

Keputusan Shehata ini cukup mengejutkan karena Mesir sudah kehilangan striker Amr Zaki dan gelandang serang Mohammed Aboutrika. Namun Shehata tetap teguh karena menganggap Mido punya kebiasaan buruk, yakni berpesta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini terbebas dari yang namanya CAPTHA. Jadi berkomentarlah dengan baik dan gunakan kata-kata yang sopan. Jangan SPAM, SARA, ataupun PORN.