Search in This Blog

Rabu, 09 Oktober 2013

Zemmama: Agama memberi saya motivasi untuk bermain sepak bola


Bisa dikatakan bahwa kerasnya mengikuti agama dan karir sepak bola tidak selalu berjalan seiring.

Namun untuk pemain sayap Middlesbrough, Merouane Zemmama, itu adalah hal yang dilakukannya setiap hari.

Pemain asal Maroko berusia 27 tahun itu melaksanakan semua aspek keimanan Muslim yang dimilikinya seperti shalat, diet dan disiplin, dengan yang dituntut oleh olahraga yang meliputi pelatihan, gizi dan jadwal yang kadang-kadang tak tepat.


"Agama saya memiliki tempat tersendiri, dan sepak bola memiliki tempatnya yang lain," kata pemain internasional Maroko itu pada BBC.


"Saya bisa melaksanakan dua hal tersebut, tapi agama memberi saya motivasi lebih untuk bekerja di sepak bola dan dalam hidup saya."

"Agama sangat penting bagi saya, saya perlu berdoa, saya perlu hubungan saya dengan Allah menjadi sangat baik dan setelah itu saya merasa baik."

"Ini memberi saya motivasi untuk bermain sepak bola, untuk berbuat baik dengan keluarga saya dan teman-teman - ketika saya penuh semangat saya merasa senang."


Sebuah aspek kunci dari kehidupan Muslim adalah shalat, dan Zemmama telah menjadi pengunjung tetap ke Masjid setempat setelah pindah ke Middlesbrough, dari klub Skotlandia Hibernian.

Masjid ini menyediakan tempat ibadah, serta rasa komunal untuk pemain dan keluarganya.


"Shalat pertama (Subuh) adalah pada jam lima pagi, yang satu ini saya tidak bisa ke masjid, jadi saya shalat di rumah," tambah Zemmama.

"Yang kedua adalah Dzuhur pada jam 2 siang, yang satu ini juga, setelah latihan saya harus pulang dan beristirahat, jadi saya shalat hanya di rumah, saya beristirahat dan kembali untuk shalat Ashar di masjid."

"Jumat adalah hari besar bagi kami, kami semua harus berada di sini di masjid di jam satu siang, berbincang dengan imam, dan kemudian shalat dimulai, berakhir pada jam dua siang dan kemudian para jamaah kembali ke rumah untuk beristirahat."

Zemmama telah dibantu oleh manajer Tony Mowbray dan rekan satu timnya untuk menjadwalkan waktu shalatnya saatr persiapan untuk pertandingan.

"Saya perlu shalat sebelum pertandingan, dan terima kasih kepada klub, di stadion yang kami kunjungi, saya harus menemukan sebuah ruangan yang tenang untuk beribadah,"

Zemmama bukanlah orang Maroko pertama, atau Muslim pertama yang bermain di liga Inggris dan Skotlandia. Trio Coventry City, Mustapha Hadji, Youssef Safri dan Youssef Chippo juga mengalami kondisi yang sama.

Bulan Ramadhan adalah periode yang sangat penting dalam kalender Islam, karena merupakan bulan puasa.
Namun untuk 2011, Ramadhan jatuh antara 1-29 Agustus, tepat di awal musim sepak bola, dan menyentuh pada salah satu periode yang paling penting bagi seorang pemain sepak bola: pra-musim.

"Kami wajib berpuasa sebulan penuh, dari matahari terbenam ke matahari terbit, tapi tidak ada masalah, saya sudah melakukannya sejak kecil dan saya terbiasa untuk itu." ujar Zemmama.

"Saya bangun pada jam 4 pagi untuk makan dan minum, dan hanya itu yang akan Anda gunakan untuk beraktivitas selama sisa hari itu."

"Ketika saya berada di Edinburgh [dengan Hibernian], kami memiliki tes kebugaran. Ketika saya sedang berpuasa, saya melakukannya lebih baik daripada ketika saya sedang tidak berpuasa."

"Puasa penting bagi saya, karena bahkan ketika saya tidak makan, saya bisa berlatih dan melakukan segala sesuatu."


sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog ini terbebas dari yang namanya CAPTHA. Jadi berkomentarlah dengan baik dan gunakan kata-kata yang sopan. Jangan SPAM, SARA, ataupun PORN.