Kamis, 26 September 2013
Aurangzeb menjadi raja Mughal sebelum ayahnya mangkat
Aurangzeb menjadi raja Mughal sebelum ayahnya mangkat. Meskipun ia sangat menghormati ayahnya, namun Aurangzeb cukup vokal menentang kebijakan-kebijakan ayahnya, seperti gaya hidup yang boros dan berlebih-lebihan. Di antara kebijakan sang ayah yang ia kritik adalah pembangunan Taj Mahal, sebuah makam yang dibangun oleh ayahnya untuk mendiang ibunya, Mumtaz Mahal. Menurut Aurangzeb, pembangunan makam tersebut bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang melarang meninggikan bangunan di atas makam, dan tentu saja hiasan dan ornamen-ornamen Taj Mahal pasti membutuhkan biaya yang besar. Ia menyatakan, “Meninggikan bangunan di atas makam adalah sesuatu yang ilegal, dan tidak diragukan lagi hal itu merupakan pemborosan (sesuatu yang mubadzir).” Ia juga lantang menyerukan larangan mengagungkan kuburan-kuburan tokoh-tokoh agama karena yang demikian menurutnya adalah praktik pengkultusan terhadap penghuni kubur dan sangat jauh dari tuntunan syariat Islam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Blog ini terbebas dari yang namanya CAPTHA. Jadi berkomentarlah dengan baik dan gunakan kata-kata yang sopan. Jangan SPAM, SARA, ataupun PORN.