Telah kita ketahui prestasi-prestasi dan sosok Aurangzeb yang begitu religius, namun ada beberapa sejarawan dan akademisi berpendapat bahwa Aurangzeb hanyalah seorang raja yang mewarisi kekerasan dan intoleran. Ia juga disebut sebagai penghancur kuil dan raja yang selalu berusaha mengeliminasi orang-orang non-muslim dari wilayah kekuasaannya. Benarkah demikian?
Sikap Aurangzeb terhadap orang-orang Hindu dan Shikh bukanlah sikap diskriminatif seperti yang dituduhkan sebagian sejarawan. Puluhan orang-orang Hindu ia angkat jadi pegawainya di istana, kantor, dan penasihatnya bahkan Aurangzeb adalah raja yang paling toleran dalam perjalanan kerajaan Mughal. Terbukti dengan orang-orang Hindu dan Shikh ambil bagian dalam jajaran pemerintahan dan militernya, tentu saja ini menunjukkan bahwa Aurangzeb bukanlah seorang yang kaku dalam keagamaan dan serta merta menolak kontribusi non-muslim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Blog ini terbebas dari yang namanya CAPTHA. Jadi berkomentarlah dengan baik dan gunakan kata-kata yang sopan. Jangan SPAM, SARA, ataupun PORN.